Bergerak bertindak




Tulisan ini sudah direncanakan untuk diposting kurang lebih dua minggu yang lalu. Nyatanya? selesai diketik dan dirampungkan sampai di posting baru pada hari ini.

Teruntuk kalian yang sudah pernah merasakan hal semacam kasus yang aku alami diatas, selamat datang! engga engga bercanda

Selamat datang, semoga masih betah membaca. dibawah nanti aku mau coba menuliskan tentang kasus yang aku alami seperti yang ada di paragraf awal postingan ini. Gimana? Lanjut?

Oke lanjut!

Ya, karena menyusun kerangka ini aku cuma biarkan tetap membayangkan di kepala saja sampai benar sempurna sebelum aku tuangkan ke google document dengan segala harapan kesempurnaan yang aku bayangkan tadi.

Terlena. Ya,  kadang --aku, kamu, kita sangat mudah terlena saat mencoba menyusun rencana agar optimal sebagai perubahan untuk kesempurnaan. Misal, cara paling cepat menaikkan kunjungan blog, apa platform terbaik untuk dijadikan tempat menawarkan jasa freelance atau gini biasa kalimatnya ’biasanya kalian kalau freelance yang enak dan mudah itu dimana?’, ide usaha sampingan apa yang cepat menghasilkan.

Pendekatan-pendekatan tersebut yang sering kali aku jangkau, terbesit pertama kali, di kepala.

Terlalu berfokus memikirkan pendekatan terbaik sehingga tidak pernah sampai beraksi. Pepatah Italia mengatakan ‘the best is the enemy of the good’. Istilah dari seorang penulis bernama James Clear adalah in motion dan action. Ketika in motion, saat membuat rencana, membuat strategi, membicarakan gagasan-gagasan. Hal yang baik, tetapi tidak memproduksi hasil. Namun, action lah perilaku yang memberikan hasil.

In motion tidak memberikan hasil, lalu mengapa seringkali --aku, kamu, kita melakukannya?

Kadang kala melakukan in motion memungkinkan kita merasa seolah-olah kita mendapat kemajuan. merasa sudah mengerjakan sesuatu itu. Padahalkan, sesungguhnya hanya bersiap untuk melakukan apa yang seharusnya dilakukan. Nah, ketika persiapan ini menjadi semacam cara atau upaya menunda, ada  yang perlu diubah disitu.

Kayak kasus dibawah ini, sebuah persiapan yang menjadi akal-akalan untuk menunda.

Pikirku adalah dengan menyusun kerangka tulisannya biar menjadi sempurna dulu. Mengumpulkan sebanyak-banyaknya gagasan untuk artikel ini, yang pada akhirnya, justru aku hanya sedikit bisa menunjukkan bukti-bukti usaha untuk menjadikan tulisan ini sebuah artikel utuh yang akan bisa dibaca pada blog. In motion doang gak bikin kelar!

Padahalkan hanya perlu untuk sungguh duduk, membuka laptop, dan mulai menulis artikel ini. Have to action!

Pertanyaan buat kalian. Gimana kalian melaksanakan beberapa gagasan-gagasan, atau bahkan project-project pribadinya kalian? Apakah berada di in motion sampai dirasa selesai baru lanjut ke action? apakah in motion sedikit jalan action, in motion dikit jalan action?

Hanya ingin tau aja. Senang sekali kalau mau berdiskusi asik di kolom komentar.





-SEEYOUU

When I See You (*)
3 komentar

3 komentar :

Dipersilakan kotori kolom komentarnya.
Terserah mau komen apa, tapi harus sopan ya!