Panggilan Tak Terjawab
Day 124 of 366.
Siang ini pukul 13:46 ada panggilan tak terjawab di gawaiku. Kebiasaanku
ngecek jam di gawai membuat aku mengetahuinya. Ya, kalau sedang tidur sangat
mustahil dering panggilan masuk akan terdengar oleh telinga ku.
Dengan setengah sadar, aku bergegas, langsung mencoba
menghubungi balik panggilan tak terjawab tersebut.
“Halo, baru bangun?”
Tebaknya, seolah mengerti betul akan kebiasaan ini.
“Itu matanya masih merem, melek dulu”
Kok bisa tau kalau mataku masih kriyip-kriyip ya, apa dia sedang memantauku? Atau tiap sudut kamar
ini sudah dipasang cctv olehnya? Wah mengkhawatirkan.
“Mau buka pakai apa nanti?...”
“…nggak usah ragu, minta aja!”
Nggak susah sih kalau urusan menu makanan. Dimasakin apa aja
ya itu yang dimakan. Nggak banyak mau dan impian makan yang aneh-aneh. Sudah kebiasaan
dari di rumah begitu.
Kalau impian yang terlalu tinggi ada nggak dalam hidup ini? Sepertinya
tidak ada impian yang terlalu tinggi, mungkin adanya effort dan kepercayaan
serta lompatan yang masih rendah untuk sampai ke yang disebut impian itu.
Ketika mau menggapai impian dalam hal karir, bisnis,
hubungan atau apapun bentuknya dalam hati pasti ada besitan ‘ah masak iya bisa?’ atau ‘terus gimana, bingung ah’ atau malah ‘mungkin nggak ya’.
Mulai melompat aja sih. Titik.
Kalau masih ragu dengan melompat, mungkin lupa melibatkan Dia.
“Ntar selesai masak aku kesana ya, nganterin ini buat kamu”,
lanjutnya dalam obrolan setengah sadarku.
-SEEYOUU
When I See You (*)
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Jadi dianterin makanan apa nih? Hahaha.
BalasHapusEnak rasanya. Nggak tau namanya. Pokoknya aku suka hahaa
Hapus