Dibaca Undergron
Logo London Underground |
Underground lebih dipersepsikan
sebagai musik yang ugal-ugalan, keras, bising, kasar, dan tidak senonoh.
Sehingga banyak orang menilai kaum yang menyukai musik ginian adalah kaum anak
nakal. Coba tanyakan pada mereka nakal mana penyuka atau penikmat musik ugal-ugalan
berlirik blak-blak-an yang tampilannya seadanya ini atau mereka yang
bertampilan, berkata manis tapi bukan dari hatinya melainkan hanya ingin
merampas kuantitas saja. Apakah mereka benar-benar mengerti "undergound"
itu sendiri? Apakah mereka mengerti tentang
konsep dasar dan pengertian dari “Underground” ini? Kok meng-judge kalau
ugal-ugalan, nakal, keras, dan yang jelek-jelek. Atau malah dia hanya
seorang yang miskin ilmu pengetahuan dan rasis wawasan?
Eh iya, sebelum terjun
jauh ke paragraf selanjutnya sebenarnya aku ingin menyampaikan soal indie –nya sih
ditulisan ini. Pernah kan kalian denger tentang kata “musik indie”? kata “Band
indie”? Nah, sebenarnya aku pengen nyampein lebih ke tentang indie –nya melalui
tulisan yang berjudul dibaca undergron ini.
Oke kembali ke judul…
Sebenarnya "Underground" ini tidak
hanya mengenai musik, melainkan sebuah movement dimana tidak terikat pada suatu
korporasi yang mengikat. Movement ini bersifat sangat berbeda dengan
pakem-pakem yang ada.
Pelaku
atau orang atau kelompok atau band yang dikategorikan sebagai "Underground"
adalah mereka yang memegang konsep etik D.I.Y (Do It Yourself). Memroduksi lagu
bahkan album mereka dengan kerja keras mereka sendiri. Semua proses kreatif
mereka lakukan sendiri dengan bebas, merdeka, berdiri sendiri, swadaya, swakarsa, swakarya tanpa tanpa adanya campur
tangan produser besar.
Di media luar negeri, Counterpunch, yang pernah aku temui
pernah dituliskan bahwa "Underground music
is free media, because by working independently, you can say anything in your
music and be free of corporate censorship".
Dan! ini tidak melulu soal musik lho… Film, Puisi dan Karya Sastra lainnya,
Seni Rupa, dan Seni Tari. Semuanya dapat di kategorikan sebagai undergron, --indie,
jika terdapat segi kebebasan dalam berekspresi dan etos D.I.Y (Do It Yourself).
***
Melihat banyaknya kids
jaman now yang sangat antusias dengan lagu-lagu surat ‘cinta untuk starla’ dan ‘bukti’
–nya virgoun, lalu ‘akad’-nya payung teduh, aku kok tambah agak sedih. Karena
kebanyakan generasi KJN ini sangat miskin wawasan dalam berbagai hal, mereka
tampak ogah-ogahan untuk mengetahui asal muasal hal favorit mereka itu. Payung
Teduh adalah contohnya, kids jaman now buanyak yang mengaku meyukai Payung
Teduh dengan lagu-lagunya, tapi hanya sedikit sekali dari mereka yg benar-benar
membongkar habis tentang musik yang mereka sukai itu. Baik dari asal-muasal
aliran itu, sejarah bandnya, dan band-band apa saja yg dianggap sebagai pelopor
aliran itu.
Memiliki pengetahuan seperti itu sangatlah besar manfaatnya, salah satunya
adalah kita akan mempunyai Basic dan Originalitas.
Coba tebak apa yang membuat
Mas Is, pentolannya Payung Teduh, berkeputusan untuk pamit mundur dari
band-nya? Yaa karena kelakuan seperti yang aku tulis dibawah tanda bintang 3
itu tadi.
Yaudah yaa untuk menutup
tulisan ini aku kasih video sepatah duapatahnya Mas Is. Disini
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
dosenku juga baru mbahas payung teduh. bahasannya hampir sama wkwk
BalasHapusWah pas banget ya mas, samaan bahasannya.
BalasHapus