Tampilkan postingan dengan label Jalan-Jalan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Jalan-Jalan. Tampilkan semua postingan

Indonesia bagian timur memang selalu menjadi tujuan plesir impianku yang belum keturutan sama sekali. Salah satunya yakni Alor. Aku pun juga ngga tau Alor itu apa dan seperti apa sebelumnya. Sampai denger seorang teman bercerita, katanya Alor tuh indah nan elok, udah gitu aja. Lalu ya aku gunakan teknologi bernama Google untuk mencari tau Alor.

Sebuah kabupaten di Nusa Tenggara Timur, Indonesia yang berbentuk kepulauan. Selain mempunyai keindahan alam yang dapat dilihat langsung pada daratannya,  ternyata juga memiliki keindahan alam bawah laut yang sungguh memesona. Ikan-ikan langka yang indah, karang dan tumbuhan laut.

Banyak jalan menuju Alor. Buat aku yang belum pernah ngerasain naik pesawat. Pilihan pertama tentu dengan terbang dari Jogja menuju Bandara El Tari Kupang. Nyampe Bandara El Tari, lanjut terbang lagi pake pesawat Wings Air menuju Bandara Mali di Alor. Penerbangan dari Kupang ke Alor kurang lebih 60 menit, dengan harga tiketnya Rp494.000/org sekali jalan. Bukan pada musim liburan lo ya a.k.a pada ngga saat peak season.

Pilihan transportasi lain menuju ke Alor, bagi yang ngga suka terbang dan menyukai perjalanan laut, yaitu dengan menggunakan kapal PELNI dari pelabuhan Kupang menuju Kalabahi Alor dengan durasi perjalanan kurang lebih 15 jam.

Kalo udah menginjakkan kaki di Alor, buat mengeksplore bisa langsung menyewa motor atau mobil. Tentu menyewa kapal akan lebih asyik untuk menjelajahi antar pulaunya yang punya keindahan masing-masing. Masalah akomodasi ngga usah khawatir, di Alor udah banyak ditemui hotel mahal sampe yang budget-able. Tapi aku lebih tertarik menginap di Marangki Kepa sih, yang bisa dipesen via whatsapp langsung. Nih nomor whatsapp nya +6281236200040.

Penginapannya tuh berupa bungalow bergaya tradisional yang dibangun dengan arsitektur kayu lokal disini, beratapkan jerami dan dikelilingi pohon Bania. Lokasinya yang dikelilingi pantai benar-benar menciptakan suasana yang menawan dengan berkonsep eco friendly. Harga per harinya Rp550.000 untuk hunian tunggal. Dalamnya lengkap dengan kamar mandi shower dan double size bed. Plus mendapat makan 3 kali sehari, air mineral, teh, serta kopi yang selalu tersedia di ruang makannya. Keren banget men!
          
photo by marangkialor.id
Bungalow di Merangki Kepa 
Baiklah. Berikut ini tempat-tempat yang nanti bakalan bisa dieksplore kalo nyampe di Alor.

PANTAI-PANTAI NAN CANTIK

Jadi karena Alor merupakan kabupaten yang berupa kepulauan sudah tentu memiliki banyak pantai. Tapi pantai disini tuh indah-indah. Ngga ada yang ngecewain. Pasirnya putih, airnya jernih banget, panorama pantai yang sangat cantik bikin mata ngga mau berkedip. Beberapa pantai tersebut yakni Pantai Maimol, Pantai Ling’al, Pantai Batu Putih, Pantai Kokar dan Pantai Mali.

Datang ke pantai ini di saat sunrise adalah waktu yang sangat tepat. Mulai langit masih gelap menuju waktu matahari terbit. Saat matahari mulai menyemburatkan warna jingga menghiasi langit ufuk timur. Wow!

BARUNA’S SITE DIVE AT ALOR

Alor memiliki kehidupan bawah laut yang luar biasa cantik sehingga membuat para pecinta diving tergila-gila pada alam bawah lautnya. Kurang lebih terdapat 18 titik selam yang disebut Baruna’s Site Dive at Alor. Bahkan taman laut Alor disebut-sebut menjadi salah satu yang terbaik di dunia.

WISATA SITUS BUDAYA

Sebuah desa adat bernama Desa Adat Takpala cocok buat plesiran mengenal budaya daerah dari suku asli penghuni Alor. Di desa ini, pelancong bisa mengenal secara dekat adat istiadat suku Abui, suku mayoritas di Alor. Pengalaman lainnya, juga bisa mencoba langsung mengenakan pakaian adat berupa kain tenun yang ditenun sendiri oleh para wanita di desa ini.

Lalu, ke Museum 1000 Moko yang konon katanya merupakan benda yang mewakili kebudayaan masyarakat Alor sebagai benda bernilai tinggi. Museum 1000 Moko menyimpan benda-benda lawas seperti tenun kuno, gerabah, peralatan nelayan jaman dulu dan moko berbentuk tambur dengan selaput suara dari logam.

Di Alor juga terdapat kitab suci, Quran, tertua di Asia Tenggara. Kitab suci yang dibuat dari kayu dengan tulisan tangan ini peninggalan kesultanan Ternate yang membawa Islam masuk ke Alor pada tahun 1519 Masehi.

WISATA ALAM

Sudah sekian lama ngga bermain di air panas. Ntar pas di Alor mau blusukan ke Mata Air Tuti Adagae. Katanya disini menarik, soalnya bentuk sumber air panasnya unik. Air panasnya keluar dari onggokan batu berwarna jingga dan menyembur membentuk air mancur.

Habis main air panas gimana kalau menyegarkan mata sambil berendam?

Wah kayanya ke Kolam Bidadari pas tuh. Surga tersembunyi dengan air kolam alaminya yang sangat jernih berwarna hijau. Serta pemandangan sekitar kolam yang hijau pula. Membuat segar dan tenang.

KULINERAN

Plesiran tanpa menikmati kuliner khas daerah akan hampa. Seperti aku tanpa dia hashhh. Makanan khas Alor jarang yang dimasak dengan cara digoreng menggunakan minyak dan katanya rasanya lezat. Ya walaupun lidahku udah kebiasaan dengan makanan berminyak tapi ngga ada salahnya mencoba Jagung Titi yang mirip popcorn atau Kue Rambut yang terbuat dari tepung singkong dan campuran gula lontar. Hhmm,,, sepertinya enak ya!

Kira-kira itu beberapa tempat dan aktivitas yang bisa dieksplore selama di Alor. Maka sebelum plesir hal yang harus dipersiapkan adalah kamera. Yup! Untuk mengabadikan semua keindahan Alor ke dalam frame. Selain ransel city backpack yang bikin punggungku nyaman nan ringkes. Dan karena ini kebanyakan eksplorenya di alam terbuka supaya ngga panik ntar kalo kenapa-kenapa selama plesiran, amit-amit tapi jangan sampe, jadi persiapan yang wajib yaitu kudu sudah memiliki #NewTravelPartner yang tepat seperti @tmipartner untuk #AsuransiPerjalanan agar #LiburanBebasCEMAS

Apaan sih TMI partner itu? #TokioMarineIndonesia merupakan asuransi umum yang terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan Indonesia. Yang memiliki berbagai paket perlindungan lengkap untuk perjalanan liburan sendiri maupun bersama keluarga. Dalam hal ini bisa aku pake selama plesir ke Alor.



Jadi kapan nih berangkat plesir ke Alor bareng?



-SEEYOUU
When I See You (*)

Plesir ke Alor Seru Nih!



Kejadian ini masih di hari yang sama dalam agenda trip cantik.

Jadi, setelah cabut dari pantai itu badan mulai lengket-lengket. Dan pas kan dengan rencana awalnya kita yang mau ke umbul di daerah Klaten. Tapi, abis diskusi sambil nyeruput seceret es teh di parkiran rumah warga yang jadi tempat parkir mobil kita.

Finally, kata mufakat dapat kita capai untuk meng-explore di sekitar pantai sedahan dan yang sejalur dengan jalan pulang berhubung juga dikejar oleh waktu.


Padal tujuan awal nggak kesitu loh. Malah mblakrak kemana-mana. Emang ya kenyataan itu tak selamanya sesuai rencana kita. Dan itu pasti ada hikmah dibaliknyaaaa.

Aku percaya itu.

Pukul 10:00 WIB kita lepas landas dari parkiran untuk otewe menuju kesepakatan diskusi kita tadi. Perjalanan kurang lebih 1,5 jam kita sampai di tujuan, Kedung Kandang. Hah!! nggak jadi ke umbul hanya untuk ke kandang?!!!

Eitss lihat ini duluu…

Memantau mantan dari ketinggian

Edyann. Mata yang tadi diperjalanan bawaannya pengen merem sekarang jadi segerrr lagi. Pertama-tama turun dari mobil di parkiran, aku turun ngikutin jalannya. FYI, Saat ini posisi aku paling akhir, parkiran udah sepi, diatas bukit. Karena aku mbulet dulu nyari MiFi ku yang jatuh entah kemana. Jalan sendiri, pas jalan ke bawah malah kesasar di sawah-sawah. Dan setelah aku balik lagi ternyata ada plang tulisannya. Hadehh! jan bocah ora duwe budaya membaca babar blass.


Penunjuk arah yang benar

Oke, aku ikutin petunjuk plang nya itu. Melewati jalan setapak tanah berwarna merah, pematang sawah, dan batu-batuan hitam yang besar. Tak pikir cuma jalan sedikit gak sampe jauh.

Eee ladalah… ternyata jauh banget. Turunnnnn kebawah.

Untung pemandangannya nyegerin. Ada gubug-gubugnya di beberapa spot. Jadi, aku sempetin ngereview gubugnya hehee. Duduk-duduk di situ sambil ngelihatin terasering sawah yang ijo royo-royo. Mbayangin jadi kayak Thanos di ending film Avengers: Infinity Wars. Damai sekaliii.

Sukses menuruni bukit dapet deh bonusnya. Inii…



Bbrrr. Nyatanya nyegerin

Sebetulnya dari turun parkiran udah dapet bonus terus sih. Coba lihat ini deh kalo nggak percaya.

Ijo royo-royo


Ngeliatin posisi mantan


mau ngarit dulu

Pukul 13:30 WIB kita sudahi main-main airnya. Kita naik ke parkiran. Jalan jauh lagi. Sampai atas ganti pakaian, terus kita masuk mobil dengan tertib. Karena jam semakin mepet dan kita harus sampai di Godean pukul 15:00 WIB, jadi kita langsung tancap gas. Untung temenku yang nyetir ini Akademi Sumber Kencono, TAnya dia di Jalur Pantura,.

Jadi, begitu sudah masuk RingRoad langsung disikat semua sama dia. Aku duduk di kursi paling belakang lihat depan itu kayak nonton film Fast and Furious di cinema 3D itulooh. Banting kanan banting kiri, sein kanan, sein kiri, zigzag kanan, zigzag kiri. 

Seruuu euyy

Diemin aja. Ntar juga capek sendiri


-SEEYOUU
When I See You

Ubud, Gunung Kidul



Godean – 15 Februari 2019,

Saat itu hari Jumat. Seperti jumat yang sudah-sudah, aku sama temen-temen ngopi dan ngobrol ngalor-ngidul di pojok dorm room sepulang dari jumatan di masjid kampung. Dan berawal dari salah seorang dari kita ada yang nyeletuk,

“Ayo ayo renang!”, karena memang hari itu panas sekali. Aku dan temen-temen langsung berencana mbolang saat itu juga.

Beruntungnya punya teman seorang ‘Akamsi’ jadi dia punya rekomendasi umbul yang nyegerin untuk dijeburin. Tapi ternyata berada di Klaten. Oke, akhirnya kita sepakatin buat ngetrip kesana besuknya.

Sabtu sore kita berangkat merealisasikan mbolang yang kita namai sendiri ‘Trip Salam #DOES6’ dengan raut muka gembira dan iringan rintik hujan.



Karena kita berangkatnya sore jadi gak mungkin dong langsung ke umbul, pasti nyampe sana udah gelap. Akhirnya, kita sepakatin untuk ngecamp dulu di pantai. Pokoknya random banget lah kita-kita itu, kayak ibu-ibu hamil yang ngidam gituloh. EHE.

Waktu diperjalanan itu juga kita dapetin info salah satu pantai di Gunung Kidul untuk bermalam. Cuss kita gaskeun!

Eitss, di tengah perjalanan yang meliuk-liuk dengan tikungan-tikungan teman eh tajam salah dua dari kita ada yang mabok perjalanan. Jadi, kita segera nyari shelter penyelamat dulu, alfamart,. Hehehe


Mabook perjalanan


ngalfamart dulu mencari asupan

Setelah cukup dan jam di Mibandku menunjukkan pukul 17:10 WIB kita segera lanjutkan perjalanan. Tidak cukup sekali, ternyata mabok perjalanan salah dua dari temanku itu lanjut ke ronde dua, tiga, dan seterusnya. Kali ini kita tetap gasss terus mengingat hari yang semakin senja. Biar mereka lakukan ‘prosesi itu’ di dalam mobil. Untung tadi pas di shelter penyelamatan sempet minta kresek ke mbak alfamart. Terimakasih mbak, jasamu sungguh besar. Semoga mbaknya baca blog ini. Aamiin.

Pukul 19.30 WIB kita sampai di parkiran kendaraan salah satu rumah warga setempat. Grimispun tak lupa menyambut kita disana. Kita turunkan tenda dan semua barang bawaan, terus cuci muka biar seger, tak lupa berdoa sebelum tracking malam ditengah cuaca hujan grimis melintasi hutan dengan jarak tempuh 1 kilometer(katanya) untuk sampai ke pantai, nyatanya 2 kilometer lebih! hadeehhh.

Niatnya piknik cantik malah naiki gunung, turunin lembah, kena lumpur semua, diguyur hujan, jatuh-jatuhan terpeleset di tengah hutan, malam-malam lagi. Gini nih risiko ngetrip dadakan tanpa persiapan. Di tengah tracking malam itu secara alami kita terbagi menjadi tiga kelompok. Kelompok paling depan tim tenda, kelompok tengah tim pembawa frame tenda dan kelompok belakang tim logistik makanan.

Pukul 21.00 WIB kelompok depan ,tim tenda, disusul kelompok tengah tim pembawa frame tenda sampai di bibir pantai. Langsung kita cari tempat untuk membangun tenda. Ketika tenda sudah berdiri gagah siap huni, sambil nunggu tim logistik kita tim tenda mencoba menyalakan api unggun. Tapi api tak kunjung menyala, perut mulai bunyi, kerongkongan sudah gersang, butuh air dan makanan. Kurang lebih 30 menitan kemudian, tim logistik akhirnya sampai dengan selamat, yang pertama kita serbu adalah aerrrrr!

Setelah itu kita mulai prepare alat masak untuk makan malam. Makan malam selesai, perut udah kenyang kita lanjutkan bincang malam di pinggir pantai sambil menunggu mata ngantuk. Satu persatu dari kita mulai masuk ke tenda untuk beristirahat dan grimiss datang lagi.

Pukul 5 subuh kakiku terasara perih, akupun terbangun. Subuhan dulu, habis itu masak air, bikin coklat panasss, terus menyaksikan sinar matahari muncul dari dalam air hehehe. Tak pameri foto-fotonya aja yaa

Gazebo cinta hehehe


Bangun tidur disambut kayak gini loo


Selamat pagii


Ini tak pamerin juga video time lapsenya




Setelah puas melihat indahnya cahaya sang surya dan main bola. Sebagian dari kita ada yang masak untuk sarapan. Menu andalan dan menu yang paling best in the world, Indomie,.

Seleraakuuu

Selesai sarapan, ngopi pagi di tepi pantai, diskusi next trip, maen air, maen pasir, dan main bola kita bongkar tenda karena juga sudah mulai terik. Eitsss, tapi tydac lupa foto keluarga dulu dongg!

Ini yg backgroundnya tenda biar dikira camping beneran


Ini yang backgroundnya pantai biar dikira mantai beneran

Terimakasih ya pantai sedahan. Kita pamit duluu...


Foto dulu buat pamer EHE.


Daaaadaaaaa...

Cut disini aja dulu yaa, nanti tak lanjut trip selanjutnya. Karena ini ceritanya masih di hari yang sama. Mau tak tulis disini sekalian takutnya kepanjangan.

-SEEYOUU
When I See You

Trip Cantik



Januari 2018 eh udah 2019 deng yaa

Postingan pertama di tahun 2019. #MenjemputRejekiDiAwal2019

Ini ceritanya bulan desember kemarin kelasku pas SMA eh 'Aliyah deng, itu ngecamp bareng di pegunungan Besuki pas malem tahun baru. Ide ini muncul berawal dari obrolan warung kopi aja sih, tapi awalnya itu ngecamp di pantai. Yoomameenn anak panteee kite…

Jadi, setelah obrolan itu kita langsung cus nih cari-cari info perihal pantai yang dituju, saat itu pantai sanggar, tujuan kita. Info-info terkumpul, kita adain rapat persiapan nih sama panitia kecilnya. Oiya, pas obrol-obrolan mentah gini kita belum share tuh ke grub besar (Grub WA Kelas ku 'Aliyah dulu) cuma panitia kecil yang tau. Ceritanya ngasih surprise gitu kali yaa ke temen-temen laen hehehe

Senin berganti selasa, jam 4 berganti jam 5, kita denger tuh berita yang di Banten, Tsunami Selat Sunda,. Awalnya kita cuek bebek aja sih, tapi semakin mendekati hari H kita-kita mulai goyah dengan cuaca yang juga sering hujan, info-info daerah pesisir pantai sanggar juga itensitasnya makin tinggi sepertinya saatnya menjalankan plan B.

Yaudah pilihan kita jatuh di Pegunungan Besuki.


Ijo royo-royo

Kita kumpul di Meetpoint, Rumah Adib, pukul 07:00 dengan maksud biar pukul 08:00 kita bisa cuss ke lokasi, tapi kenyataannya jam 08:00 kita baru mulai ngumpul disana heuheu. Sarapan dulu disana biar gak dredeg

Selesai sarapan cekrek duluu

Selesai sarapan, cek semua barang bawaan, berdoa untuk keselamatan dunia akhirat dan cuss kita berangkat ke te.ka.pe. Diperjalanan kita disuguhi jalanan yang berkelok-kelok dengan pemandangan yang indah kalaloo ehe.

Ngenggg....
Win go!

Setelah sekitar 1 jam-an berkendara sampailah di camp ground dan syukurnya disana masih sepi masih berdiri 2 tenda aja, jadi kita bebas pilih tempat ter-PW untuk bangun tendanya. Dan setelah tenda kita berdiri semua baru mereka-mereka yang laen pada berdatangan. Rejeki berangkat pagi dong

Touchdown TeKaPe

Tim Porter siap usung-usung
Gotong royong mendirikan tenda tangga kita bersama 

Kan bukan rumah yang didirikan. Jadi, tenda tangga bukan rumah tangga EHE.


Sudah berdiri kokoh seperti tresnoku padamu

Tenda sudah berdiri kokoh, kita ngobrol ngalor-ngidul dulu sambil makan siang di atas awan. Yoiii anak gunung sekarang… heehee
                                                
Santee dulu

Selfie juga dong

Pose dulu buat apdet instegrem

Ghibah di atas awan emang paling ahoy

Jangan lupa makan biar gak geblak 


Beranjak sore kita mulai nyalain api unggun dong. Tidak cuma nyalain api unggun kita juga bersiap buat bakar jagung dan daging ayam serta nungguin kembang api yang mbledos di atas awan. Yummy gak tuh… Bakar ayam di atas awan rame-rame bareng temen-temen putih abu-abu sambil nonton kembang api
                                                
Mas Mbak awas sangit kabeh
Mbaknya itu nyanyi apa kepanasan yaa
Memantau percikan api cemburu


Waini jagung bakar rasa hqq


Malam semakin larut, tanggal sudah 01 bulan juga 01 tahun sudah berganti 2019 kelopak mata mulai mengecil badan semakin letih bantal dan matras di dalam tenda sudah mulai melampai-lambai. Kita pun sleep Zzzz

Pas jam 3 atau 4 an subuh ini ada badai, aku terbangun. Badainya kenceng banget, tapi karena aku lihat tendanya temen-temen aman semua aku santee aja, lanjutin lagi Zzz. Tendanya tetangga ada yang kalang kobet, bodo amat hehehe
 
Tim ronda siap menjaga tenda 24 jam

Pagii 2019. Sang Surya mulai menampakkan wajah cerianya di awal tahun, kita juga sarapan pertama di atas awan dong. Hayoo sarapan pertama kamu di tahun 2019 dimana? Sama siapa?


Halo Matahari 2019

yg masak 1 orang yg ngantre makan buanyakk 

Sarapannya apa? Indomie dong! Hehehe. Dimanapun kapanpun indomie memang terbaique, tapi sama ada rotinya juga. Gimana tuh sedap bukan maen kan sarapan indomie featuring roti gandum
                                                
Indomie selera kamiii

Yummy...

Gigit rotinya sambil liatin siapa siy


Selese sarapan kita beberes tenda dong, eitsss tapi poto keluargaaa dolooo
                                                
ORB45 AYE! AYE!

Semua tenda sudah beres. Semua barang bawaan lengkap, sampah sudah bersih. Kita naik bawa sampah, turun harus bawa sampah juga lo ya. Jaga alam, biar alam juga menjaga kita. Oke siap tepat pukul 09:00 kita mulai turun menuju meetpoint awal untuk rehat bentar terus lanjut ke rumah masing-masing dengan hati gembira. Horeee kasur empukkkk hehehe

Hayoo tahun baruan tahun depan bisa gini lagi apa enggak???  Jawab di kolom komen aja EHE.




-SEEYOUU
When I See You

Taon Baruan