Enam Belas Hari
Day 137 of 366.
Tujuh tahun lebih enam belas hari.
Kamu hilang bersama aku yang memimpikanmu di setiap tidur
malam.
Biasanya kamu duduk di pojok bangku restoran sambil membaca
buku-buku kedokteran. Itu sudah kesukaanmu.
Kamu biarkan padahal sedang berhadap-hadapan. Seolah sengaja memberiku
ruang agar puas memandang. Lantas tertawa lucu dengan lesung pipi yang menawan.
Minumanmu mulai dingin, udaranya juga.
Keadaan sedang tidak baik-baik saja, kamu masih tetap datang
seolah-olah ingin menantang.
Kamu bilang angin kencang dan hujan bukanlah lawan. Pun badanmu
basah kuyup dan kedinginan.
Memang sulit membuatmu menghapuskan cerita yang tak tuntas
berjalan. Tetapi lebih sulit lagi memintamu menghancurkan harapan tentang masa
depan yang di dalamnya ada kita.
Untuk apa? / Untuk apa?
Yang kamu tunggu sudah bilang tak mungkin pulang.
Bintang di langit malam itu cantik, tetapi hujan sukses
membuatku kirik.
Pada hari kamu tidak terlihat dalam radar, risau kian utuh dan
berdebar ke ntah yang berapa juta kalinya.
Selamat sukses membuatku tersenyum bersama luka. Letih dalam rasa yang masih sama dan mungkin ini memang saatnya.
Tujuh tahun lebih enam belas hari dan akan tetap merindukanmu.
Selalu.
-SEEYOUU
When I See You (*)
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar
Dipersilakan kotori kolom komentarnya.
Terserah mau komen apa, tapi harus sopan ya!